Jumat, 09 Desember 2016

PLN Raih Penghargaan Social Business Innovation Award dan Green CEO 2016



PLN Raih Penghargaan Social Business Innovation Award dan Green CEO 2016
Red: Bilal Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) kembali menunjukkan prestasinya dalam mengelola perusahaan yang bersahabat dengan lingkungan, hal ini dibuktikan dengan penghargaan yang diterima oleh PLN dalam acara Social Business Innovation Award dan Green CEO Award 2016, Kamis (25/8).
Acara yang digelar di Pullman Hotel Jakarta tersebut menempatkan PLN sebagai penerima penghargaan Social Business Inovation Award 2016 untuk kategori pembangkit listrik dengan program Penghematan Energi.
Tak hanya itu, Direktur Utama PLN Sofyan Basir juga mendapatkan penghargaan untuk kategori Green CEO Award 2016. Malam Penghargaan Social Business Inovation Award 2016, dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Erlangga Hartarto, Dirjen Lingkungan Hidup dan Wakil  Ketua Komisi 7 DPR RI sekaligus pendiri Warta Ekonomi Fadel Muhammad.
Penghargaan untuk kategori pembangkit listrik dengan program penghematan Energi dan Green CEO Award diterima oleh Sekretaris Perusahaan PLN Bambang Dwiyanto.
"Di sini saya sebagai perwakilan PLN ikut bangga dengan apa yang telah diraih PLN. Itu berarti program yang dijalankan PLN mendapat perhatian dari masyarakat luas hingga mendapatkan apresiasi seperti sekarang ini," tutur Bambang.

Ia menuturkan selama ini PLN selalu mencoba untuk memberikan kontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan serta mensosialisasikan program hemat energy, penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi PLN untuk terus mempertahankan prestasi yang selama ini telah dicapai dan menghadirkan program-program unggulan lain yang bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat.
Selain itu anak perusahaan PLN, PT PJB dan PT Indonesia Power juga mendapatkan penghargaan dengan program efisiensi energi, serta teknologi ramah lingkungan.
Social Business Innovation Award & Best Green CEO Award 2016  merupakan malam apresiasi kepada perusahaan-perusahaan dan para pemimpin perusahaan terbaik di Indonesia yang berhasil menerapkan prinsip-prinsip sustainable melalui inovasi perbaikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Malam penganugerahan ini adalah bagian dari rangkaian panjang riset Social Business Innovation dan Green CEO oleh Warta Ekonomi Intelligence Unit (WEIU). Tahun ini, WEIU bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Dengan adanya kerja sama ini, riset yang dilakukan melalui screening yakni pada perusahaan yang beroperasi di Indonesia dan memperoleh Proper kategori Emas, Hijau, dan Biru. Perusahaan juga memiliki program CSR unggulan dan melakukan inovasi CSR tiap tahunnya. Selain itu, perusahaan comply dengan peraturan pemerintah terkait lingkungan.

Peluncuran Program 35000 MW oleh Presiden Jokowi



Peluncuran Program 35000 MW oleh Presiden Jokowi
 
Langkat (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembangunan sejumlah pembangkit listrik di Nusantara dengan total kapasitas 35.000 Mega Watt, termasuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) unit 3 dan 4 Pangkalan Susu, di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Senin.
Dari lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Banyu Samas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Presiden Jokowi melakukan video konferensi dengan masyarakat di lokasi pembangunan PLTA Jati Gede, PLTU Takalar Sulawesi dan PLTU Pangkalan Susu.
Dalam dialognya dengan Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Presiden Jokowi meminta pengerjaan PLTU Pangkalan Susu tahap 3 dan 4, dengan kapasitas 2x220 Mega Watt (MW) dipercepat bagi pemenuhan kebutuhan energi nasional dengan energi baru dan terbarukan.

Presiden menyatakan, pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW tersebut merupakan salah satu bagian dari program pemerintah mewujudkan kemandirian sektor srategis, khususnya kedaulatan energi.
Usai dialog antara Bupati Langkat dan Presiden Jokowi, General Manager Pembangkitan dan Penyaluran Listrik Sumatera Satu Ahmad Taufik menyatakan, pembangunan PLTU itu diperkirakan selesai pada Juli 2018.
"Direncanakan penyelesaian pembangunan untuk tahap 3 dan 4 PLTU Pangkalan Susu ini akan selesai 2018," katanya.
Adapun Bupati Ngogesa Sitepu mengungkapkan bahwa jajarannya akan membantu segala proses yang dibutuhkan guna penyelesaian pembangunan PLTU Pangkalan Susu, antara lain dengan membebaskan seluruh lahan pembangunan PLTU Pangkalan Susu seluas 120 hektare.
"Kita punya komitmen yang besar untuk berfungsinya PLTU ini, guna memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Langkat, dan umumnya masyarakat Sumatera Utara," katanya menambahkan.
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA